LES NGAJI INDONESIA LES NGAJI INDONESIA
Solusi Ngaji Terpercaya
Alamat: Apartemen Sentra Timur Residence Jl. Pahlawan Komarudin Raya Sisi Timur Toll Lingkar Luar Pulo Gebang Jakarta Timur
0812-130-6654 WA: 0852-1730-4428, 0812-1935-2151, 0812-130-6654 Website: www.lesngaji.id, Email: lesngajiku@gmail.com Jam Pelayanan: Senin s/d Sabtu, Pukul 08.00 s/d 17.00 wib, hari libur digunakan untuk mengaji





Home

Pendaftaran Lesngaji

Santunan Yatim Dhuafa

Pendaftaran Ustadz

Ayat Ayat Ghoribah Dalam Al qur'an
Ayat Ayat Ghoribah Dalam Al qur'an
Pengertian dari ayat gharibah adalah bacaan tulisan al-Qur’an yang tidak sesuai dengan kaidah aturan membaca yang umum atau yang biasa berlaku dalam kaidah bacaan bahasa Arab. Berikut ini penjelasan ringkas tentang hal tersebut:

1. Pengertian Saktah
Menurut bahasa, Saktah berarti المنع ) Al man’u ) artinya : mencegah. Sedangkan menurut istilah artinya adalah: Memutuskan (suara pada) suatu kalimat tanpa bernafas, dengan niat melanjutkan kembali bacaan
Dalam kaidah lain dijelaskan sebagai berikut : Berhenti sejenak,kira-kra dua harakat, tanpa bernafas. Dari definisi di atas dapat disimpulkan , setidaknya ada empat poin tentang saktah :
 Berhenti atau diam sejenak seraya menahan suara
 Lamanya kira-kira dua harakat
 Dilakukan tanpa bernafas
 Diniatkan untuk melanjutkan kembali bacaan

2. Tempat Bacaan saktah
Menurut Imam Hafs, saktah hanya ada di empat tempat dalam al Quran dengan ciri huruf س

Tujuan Bacaan Saktah
a. Pada surat Al Kahfi ayat 1-2
Tujuan membaca saktah pada ayat ini adalah untuk menjelaskan atau memisahkan dua lafadz agar tidak disangka satu lafadz.
Jelasnya, lafadz adalah objek bagi , sedangkan sifat adalah haal bagi . apabila kedua lafadz itu tersambung , maka lafadz akan menjadi sifat , padahal keduanya mempunyai makna yang bertolak belakang. Jika disambung membacanya maka kira-kira artinya menjadi seperti ini :
“Dan Allah tidak menjadikan untuk Al Quran sebuah penyelewengan dan lurus”

b. Suroh YAASIIN ayat 52, yaitu pada lafazh :
Mmimmarqodinaa berhenti sejenak Haadzaa Maa cara membacanya : yaitu dengan memanjangkan ujung lafazh marqodinaa ukuran dua harkat karena hukum madd ashli, berhenti sejenak ukuran dua harkat tanpa bernafas, kemudian di teruskan dengan lafazh selanjutnya.
Adapun faidah saktah pada ayat ini yaitu : untuk memisahkan perkataan orang kafir dengan perkataan orang mukmin, perkataan orang kafir selesai pada lafazh Mimmarqodinaa sedangkan lafazh sesudahnya Haadzaa Maa merupakan perkataan orang mukmin. apabila kedua lafazh tersebut di sambungkan tanpa memakai saktah maka akan terjadi kekeliruan dalam ma'nanya

c. Suroh AL-QIYAMAH ayat 27, yaitu pada lafazh : ( Wa Qiila Man berhenti sejenak Rooq )
Cara membacanya : yaitu dengan meng izharkan huruf nun mati pada lafazh MAN, berhenti sejenak ukuran dua harokat tanpa bernafas, kemudian di teruskan dengan lafazh selanjutnya.
Adapun faidah membaca saktah pada ayat ini yaitu : menunjukan bahwa lafazh MAN dan ROOQ bukanlah satu kalimah melainkan dua kalimah, dan apabila membacanya disambung tanpa memakai saktah, maka akan terjadi idghoom bilaghunnah, dan kemungkinan akan dianggap satu kalimah. yaitu menjadi lafazh : مراق) Marrooq) )dengan mengikuti wazan فعال ) FA''AALUN ) tasydid pada huruf 'ain yang artinya “pembuat kuah”

d. Suroh AL-MUTHOFFIFIIN ayat 14, yaitu pada lafazh :
بلسكتة كال ران ) KALLAA BAL berhenti sejenak ROONA )
cara membacanya : yaitu dengan meng izharkan huruf lam pada lafazh BAL, berhenti sejenak ukuran dua harkat tanpa bernafas, kemudian di teruskan dengan lafazh selanjutnya. Adapun faidah membaca saktah pada ayat ini yaitu : menunjukan bahwa lafazh BAL dan ROONA bukanlah satu kalimah melainkan dua kalimah. Dan apabila membacanya disambung tanpa memakai saktah, maka akan terjadi idghoom mutaqooribain , dan kemungkinan akan dianggap satu kalimah, yaitu menjadi lafazh : بران ) Barroona ) yang berarti dua daratan

2. ISYMAM ( اإلشــمام)
Isymam berarti moncong atau monyong.
Menurut istilah isyamam adalah :
“Memonyongkan dua bibir tanpa bersuara dan bernafas untuk mengiringi huruf yang bersukun, sebagai syarat dhammah”
Dengan penjelasan yang lain, menampakkan dhammah yang terbuang dengan isyarat bibir. Cara membaca isymam harus lengsung melihat dari seorang guru yang pernah bertalaqqi. Bacaan isymam terdapat dalam surat Yusuf: ayat 11 pada lafadz :

3.IMALAH( اإلمــالة)
Imaalah berarti miring. Menurut istilah ialah :
“menyondongkan (suara) fathah ke arah kasrah dan (huruf) Alif ke Ya”
Maksudnya adalah menuturkan suara fathah condong ke arah kasrah, sehingga keluar seperti bunyi huruf “e” dalam kata “sate”. Bacaan imaalah hanya terdapat dalam surat Hud ayat 41 :

4.TASHIL (التسهيـل)
Tashil artinya memudahkan . menurut istilah tashil adalah :
mengeluarkan suara antara hamzah dan alif atau واأللف الهمزة بيه النطق. Jadi, Tas-hil ialah membaca hamzah kedua dengan suara ringan atau samar. Dalam ilmu Qiraat dinamakan BAINA BAINA, artinya dibaca dengan suara antara hamzah dan alif. Hamzah yang kedua terdengar ha’

5. NAQL( النقـل)
Naql berarti memindahkan. Sedangkan menurut istilah naql ialah memindahkan harakat suatu huruf kepada huruf lainnya ketika dibaca, tetapi tidak pada tulisan. Naql hanya terjadi dalam pengucapan, tidak d
IP terakhir : 114.122.78.204
Pengunjung terakhir: Bandung
View: 217

Tahapan IV: Pengucapan ayat gharibah: